CANDI BANON













       Candi Banon pertama kali ditemukan oleh Pemerintah Hindia Belanda (VOC) pada tahun 1935. Disebut "Banon" karena tidak terbuat dari Andesit, melainkan batu bata kuno. Arca-arca yang terdapat di wilayah candi ini seluruhnya telah diamankan di Museum Nasional Jakarta. Tiga di antaranya adalah Arca Ganesya, Arca Agastya (Syiwa Mahaguru), dan Arca Wisnu. Lokasi candi ini diperkirakan di sebelah utara atau sekitar 700 m dari Candi Pawon dan berada di tepi Sungai Elo.
Di wilayah sekitar Candi Borobudur ditemukan banyak sekali situs purbakala peninggalan Hindhu yang sudah hilang, beberapa hanya menyisakan artefak saja. Sebagian besar situs tersebut terbuat dari batu bata yang dalam bahasa jawa disebut "banon". Karena bukan terbuat dari batu andesit maka situs ini banyak yang sudah “musnah”. Lokasi Candi Banon adalah Desa Jligudan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
         Di beberapa sudut wilayah Kabupaten Magelang terdapat peninggalan bangunan candi yang terbuat dari bahan batu bata. Di wilayah Tempuran, Secang, Mungkid, hingga Borobudur adalah beberapa wilayah di Kabupaten Magelang yang mempunyai peninggalan bangunan Candi Banon. Tempuran merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Magelang yang terkenal dengan sental pembuatan batu bata, baik itu pembuatan genteng batu bata bangunan ataupun beberapa kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat. Di Kecamatan Tempuran terdapat 5 peninggalan bangunan Candi Banon yaitu candi di Desa Ringinanom, Sumberarum, dan Tempurejo hampir semua bangunan candi yang tersisa itu kini kondisinya sungguh memprihatinkan. Sedangkan bangunan candi lainnya adalah 
  • Candi Dimajar. Candi ini terletak di Dusun Dimajar, Desa Sumberarum, Tempuran komponen bangunan candi berupa sisa batu bata kuno dengan sebuah yoni berada di seitar lingkungan masjid. Batu bata kuno berukuran besar banyak berserakan di sekitar masjid ada yang ditumpukan sampak, belakang masjid hingga digunakan warga sebagai pondasi bangunan rumah. Candi Dimajar merupakan sebuah bangunan candi banon yang menganut agama Hindu, terlihat dari adanya komponen bangunan yoni yang merupakan perlambangan kesuburan yang bisa dijadikan sebagai media keagamaan umat Hindu Shiwa. Batu umpak (Yoni) Candi Dimajar pada awalnya difungsikan sebagai umpak masjid. Setelah masjid direnovasi, Yoni tersebut diletakkan di luar masjid. Hingga kini, yoni tersebut berada di lingkungan masjid. 
  • Candi Samberan. Candi ini terletak di Dusun Samberan, Desa ringinanom, Tempuran. Bangunan candi banon ini kini kondisinya mengkhawatirkan sebab komponen bangunan candi berada tepat disamping pembuatan batu bata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI NGADOMAN

PRASASTI PLUMPUNGAN